Tentang kami

banner5656

Berita - berita dari track F1,profil Pembalap,tim,track dan segala macam mengenai F 1 disuguhkan kehadapan anda clik here.

Australia GP 2010 : Pembuktian Jenson Button

Kamis, 01 April 2010

Ferrari kembali finis berurutan, tetapi bukan finis 1-2 seperti di Bahrain, Alonso dan Massa finis 3-4. Yang jadi juara adalah Jenson Button dan diikuti Robert Kubica. Sebuah taktik gemilang membawa Jenson Button meraih podium juara di Australia, pekan kemarin. Melalui kemenangan ini juga, Button ingin membungkam orang-orang yang sudah mengkritiknya pindah ke McLaren.

Kemenangan ini menjadi semakin spesial buatnya. Sebab, Button tergabung dalam pembalap yang pernah meraih podium juara seperti legendaris F1 Alain Prost dan Ayrton Senna.

“Setiap kemenangan terasa spesial, karena Anda bekerja sangat keras untuk meraihnya. Tapi, balapan pekan kemarin sangat berbeda buat saya,” kata Button kepada situs resminya.

“Jelas, luar biasa bisa mempersembahkan kemenangan buat tim baru. Bukan hanya itu, saya juga tergabung dalam pembalap legenda McLaren seperti Prost dan Senna, sebuah prestasi yang sulit dicapai,” lanjut pembalap kelahiran Inggris ini.

“Saya memenangi sebuah balapan dengan tim yang sama pernah diperkuat Alain Prost. Ini sangat luar biasa,” tandas juara bertahan F1 itu sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (30/3/2010).
Kemenangan ini, maka Button berada di peringkat ketiga klasemen F1 dengan mengumpulkan 31 poin. Dia masih tertinggal dari pembalap Fernando Alonso memimpin dengan raihan 37 poin.

Nasib sial kembali dialami andalan Red Bull Racing Sebastian Vettel pada seri kedua F1 2010 di GP Australia. Sempat memimpin lomba, Vettel akhirnya harus keluar dari balapan dan memberikan keuntungan kepada pembalap McLaren, Jenson Button yang tampil sebagai juara di Sirkuit Albert Park, Minggu (28/3/2010).

Vettel yang pada seri sebelumnya di Bahrain gagal menang (finis posisi ke-4) karena kerusakan mesin, kali ini ia harus menyelesaikan lomba lebih awal karena gagal mengendalikan mobilnya di pertengahan lap. Kegagalan Vettel pun dimanfaatkan Button yang sebelumnya berada di belakangnya (posisi dua) untuk menorehkan kemenangan perdananya musim ini.

Dua kesalahan beruntun itu pun jelas membuatnya sangat kecewa. Pasalnya, kesalahan tersebut terjadi di saat-saat krusial. Vettel mengalami nasib sial tersebut saat berada dalam posisi memimpin balapan. Andai kesalahan itu tidak dilakukannya, bukan tak mungkin runner-up musim lalu ini bakal berdiri di podium utama, baik di Bahrain dan Australia. Dan membawa modal 50 poin ke Malaysia.

“Saya mengalami masalah pada rem. Di awal lap, saya merasakan sejumlah getaran pada mobil. Tak ada yang bisa saya lakukan dan saya kehilangan kendali mobil,” jelas Vettel terkait insiden tegelincirnya mobil RB-6 saat memasuki turn 13.

“Ini jelas sangat mengecewakan. Saya mengira kami telah mengontrol jalannya balapan, meski balapan di bawah cuaca yang sulit,” tambahnya

“Insiden ini menjatuhkan mental saya. Kami semua bekerja keras untuk mencoba dan melakukan yang terbaik. Ini bukan salah siapa-siapa. Tapi, kami harus segera bangkit secepatnya dan memastikan bahwa kami akan menang di Malaysia,” tutup pembalap 22 tahun ini

Membalap dengan cuaca basah (hujan), Vettel mengawali balapan dengan cemerlang. Mengambil start di posisi terdepan, jagoan Red Bull Racing ini langsung melesat meninggalkan lawannya. Aksi cemerlang juga ditampilkan pembalap Ferrari Felipe Massa yang memulai start di posisi lima. Massa melakukan manuver gemilang dengan menyodok ke posisi dua, sesaat setelah start.

Namun memasuki tikungan pertama, juara di seri pertama Fernando Alonso (Ferrari) terlibat benturan dengan mobil pembalap McLaren Jenson Button. Insiden ini pun sempat menyeret Michael Schumacher (Mercedes GP) yang harus terperosok ke gravel. Beruntung, mobilnya masih bisa berjalan dan hanya mengalami sedikit kerusakan pada bagian sayap depan. Schumi pun langsung bergegas masuk pit untuk memperbaiki sayap depannya tersebut.

Di pertengahan sirkuit saat memasuki lap kedua, kejadian tragis dialami pembalap Sauber Kamui Kobayashi yang gagal mengendalikan mobilnya dengan baik. Kobayashi menabrak dinding pembatas sebelum mobilnya terlempar melintasi sirkuit dan menabrak mobil Nico Hulkenberg (Williams). Keduanya pun harus menghentikan aksinya lebih cepat, sama seperti pembalap veteran Jarno Trulli.

Insiden tersebut memaksa safety car mengambil pimpinan jalannya lomba sekira tiga lap ke depan. Kondisi cuaca yang kering seiring jalannya balapan, membuat sejumlah pembalap masuk ke pit untuk mengganti ban ke tipe untuk balapan kering (slick). Tercatat, hampir semua pembalap mengganti ban di sepuluh lap awal.

Seiring kondisi sirkuit yang kian mengering, balapan kian menarik. Jalannya balapan kali ini jelas berbeda dengan seri pertama di Bahrain yang terkesan membosankan. Di seri kedua ini, tak jarang aksi saling salip diperagakan setiap pembalap.

Memasuki lap ke-20, Sebastian Vettel masih memegang kendali balapan. Vettel dibuntuti juara bertahan Jenson Button yang melakukan “gambling” dengan mengganti ban meski kondisi trek masih sedikit basah. Pembalap Renault Robert Kubica menguntit di posisi tiga, diikuti Nico Rosberg di posisi empat.

Terjadi pertarungan sengit di posisi lima, enam, tujuh dan delapan yang berturut-turut ditempati Felipe Massa, Lewis Hamilton Fernando Alonso dan Mark Webber. Keempatnya terlibat pertarungan ketat. Memasuki lap ke-21, Hamilton melakukan manuver brilian dengan merebut posisi Massa di tempat kelima menjelang tikungan. Hamilton pun melesat untuk mengejar Rosberg di tempat keempat. Sementara itu, rekan setim Rosberg sekaligus pembalap legendaris Michael Schumacher harus terlempar dari 10 besar dan menempati posisi ke-13.

Nasib sial kembali dialami Vettel yang berada dalam posisi memimpin jalannya lomba. Seperti di seri sebelumnya di Bahrain, Vettel harus kehilangan posisi terdepan. Namun kali ini bukan karena kerusakan mesin. Vettel gagal mengendalikan mobilnya saat memasuki tikungan di lap 26, dan terjerembab ke gravel. Vettel pun harus mengakhiri perjuangannya di GP Australia. Hal ini praktis memberi keuntungan kepada Button yang otomatis mengambil alih pimpinan lomba.

Di saat bersamaan, rekan setim Button, Hamilton yang tampil impresif sepanjang balapan, sukses melewati hadangan Rosberg dan kini menempati posisi tiga di belakang Robert Kubica dan Button yang memimpin balapan. Sementara Rosberg yang kini berada di urutan empat kini mulai mendapat tekanan dari Webber, Massa dan Alonso di belakangnya.

Hamilton kembali menunjukkan kepiwaiannya dengan melewati hadangan Kubica pada lap ke-32. Namun, Kubica tampaknya tak rela memberikan posisinya kepada Hamilton. Pembalap Polandia ini kembali mengambil posisi dua, satu lap berselang.

Memasuki lap ke-36, Hamilton yang memutuskan masuk pit untuk kedua kali (mengganti ban) harus rela turun ke posisi kelima. Posisinya di tempat ketiga diambil alih Alonso yang diikuti rekan setimnya Massa di tempat keempat. Kedua pembalap ini tetap dengan strategi mengambil satu pit stop, sama seperti dua pembalap di depannya Kubica dan Button.

Di sisa tiga terakhir, persaingan ketat terjadi antara Alonso (4), Hamilton (5) dan Webber di posisi enam. Di lap ke-57, Hamilton harus menuai nasib nahas setelah usahanya melewati Alonso justru berbuah petaka. Baik Alonso dan Hamilton sama-sama ngotot saat memasuki tikungan. Hasilnya, mobil Hamilton ditabrak Webber dan membuat keduanya (Webber dan Hamilton) terpesosok ke gravel. Bendera finis pun dikibarkan oleh John Travolta yang ikut menyerahkan trofi juara ke-2 kepada Kubica .

Kondisi ini pun memberikan keuntungan kepada Nico Rosberg yang sejatinya berada di urutan tujuh. Pembalap muda Jerman ini pun berhasil mengakhiri balapan di posisi lima. Sementara gelar juara di Australia menjadi milik Button, diikuti Kubica di tempat kedua. Sementara duet Ferrari Massa dan Alonso berada di urutan tiga dan empat.

Hamilton yang sempat tersungkur di gravel, harus puas mengakhiri balapan di posisi enam. Sedangkan Webber harus puas duduk di posisi sembilan, atau tepat di belakang Schumi yang melengkapi daftar sepuluh besar pembalap. Untuk masuk sepuluh besar Schumi harus “ sedikit memaksa” dengan melewati Pedro de la Rosa. Kalau Schumi tidak berhasil maka Pedro de la Rosa akan mendapat poin perdananya di musim ini bersama tim Lotus.
Kami memang hanya mampu meraih satu poin saja di Melbourne dan saya akan berjuang untuk tampil lebih baik di Sepang,” tandas pria 41 tahun.

Meski hanya mampu finish di urutan 10, namun Schumi tetap yakin bisa berjaya bersama Mercedes pada balapan ronde ketiga yang akan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia mendatang. . “Menatap Malaysia, kami sadar bahwa kecepatan kami meningkat sejak di Bahrain.

Hamilton memang sempat kesal terhadap McLaren. Saat sedang mengejar pembalap Renault Robert Kubica untuk merebut posisi kedua, McLaren memintanya untuk melakukan pit stop kedua. Lewat radionya saat lomba dia menanyakan mengapa dia musti masuk pit pada krunya.

Praktis, hal itu membuat Hamilton harus turun peringkat dan finish diurutan keenam setelah ditabrak pembalap Red Bull Mark Webber.

“Tim sudah menjelaskan kepada saya alasan mereka melakukan pit stop kedua dan saya bisa mengerti strategi yang mereka lakukan,” jelas Hamilton sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (30/3/2010).

“Kami sedang mempelajari masalah peraturan ban tahun ini. Mungkin, kami terlalu berharap para pembalap terdepan mengalami masalah yang sama seperti ini,” lanjut pembalap asal Inggris ini.

“Kesalahan ini merupakan sesuatu yang Anda bisa pelajari dan kami akan menggunakan hal ini untuk meningkatkan penampilan kami pada musim ini,” tandas pembalap andalan McLaren ini.

Kubu McLaren merespon kekecewaan pembalapnya Lewis Hamilton yang mengecam strategi dua pit-stop. Melalui team preincipal Martin Whitmarsh, kubu The Silver Arrows mengakui telah salah menerapkan strategi.

Diketahui, sebelumnya Hamilton memang terang-terangan menuding strategi McLaren sebagai biang keladi yang membuatnya hanya mampu finish di posisi enam GP Australia, Minggu (28/3/2010) tadi. Pembalap asal Inggris ini menilai dirinya bisa menorehkan hasil lebih baik karena tampil luar biasa sepanjang balapan.

Tak ingin ketegangan berlarut, Whitmarsh pun mengakui bila pihaknya telah melakukan kesalahan dengan menyuruh Hamilton melakoni dua pit-stop, dimana sejumlah pembalap lain hanya mengambil satu lap.

“Ini merupakan hari yang sangat baik sekaligus mengecewakan buat Lewis (Hamilton). Dia menjalani balapan dengan luar biasa. Namun, kami membuat keputusan sebagai sebuah tim, dan kami memutuskan bahwa dia butuh mengganti ban yang akhirnya justru merugikannya,” papar Whitmarsh sebagaimana dikutip BBC Sport,Minggu (28/3/2010).

“Kami mungkin saja bisa finish di posis satu-dua (bila Hamilton mengambil satu pit). Jadi, kami cukup kecewa dengan keputusan kami ini,” tambahnya.

“Saya sudah berbicara denan Lewis, dan dia adalah salah satu orang yang sangat menginginkan kemenangan (di Australia). Tapi, saya merasa telah mengambil keputusan tepat saat menyuruhnya mengganti ban untuk yang kedua kali. Namun kini Anda bisa lihat, kami salah. Ferrari juga tidak mengaganti ban sebanyak dua kali,” tutur Whitmarsh.

“Jika dia (Hamilton) tetap bertahan (dengan kondisi ban yang sedikit rusak), mungkin ia bisa finish di posisi dua. Tapi, saat itu saya rasa dia telah kehilangan waktu di belakang Kubica dan Anda bisa lihat kerusakan pada ban belakang sebelah kiri mobilnya,” kilah Whitmarsh

Anggap aja karma buruk buat Hamilton yang nyupir mobil Mercedesnya ugal – ugalan layaknya di jalan Australia dan mobilnya ditahan polisi setempat.

Robert Kubica yang berhasil menorehkan hasil gemilang dengan finish kedua di GP Australia, Minggu (28/3/2010) justru merendah dengan mengapresiasikan keberhasilannya ini buat timnya.

Mengawali start di posisi sembilan, Kubica tampil luar biasa sepanjang balapan. Pembalap Polandia ini berhasil menyeruak ke posisi tiga sesaat setelah semua pembalap masuk pit stop untuk mengganti ban. Keberhasilannya menempati posisi tiga dipertahankannya hingga akhirnya Sebastian Vettel yang memimpin balapan tergelincir dan tak mampu melanjutkan lomba.

Nasib sial Vettel memberi berkah tersendiri bagi Kubica yang naik ke posisi dua di belakang pembalap McLaren Jenson Button. Berada di posisi dua, Kubica sempat mendapat ancaman dari rekan setim Button, Lewis Hamilton yang sempat melewatinya jelang balapan berakhir. Beruntung, pembalap 25 tahun ini mampu kembali merebut posisinya dan akhirnya menutup balapan di posisi dua.

Dalam konferensi pers seusai balapan, Kubica tampak tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa naik podium di sirkuit yang diakuinya tidak bersahabat dengannya. Namun, mantan pembalap BMW Sauber ini menegaskan bila suksesnya kali ini tak lepas dari peran penting awak tim Renault yang memberikannya paket mobil yang kompetitif.

“Australia sering memberikan hasil tidak menguntungkan bagi saya. Di dua tahun terakhir, saya bahkan seharusnya bisa menapak podium (Australia) dengan mudah. Sayang, saya gagal,” ungkap Kubica yang musim lalu sempat bersaing memperebutkan posisi dua dengan Vettel sebelum akhirnya tergelincir keluar lintasan.

“Jujur, kami sama sekali tak mengharapkan finish di podium (di GP Australia). Jadi, ini merupakan hasil spesial buat saya, dan juga Renault. Kami telah bekerja keras selama musim dingin dan ini merupakan hasil terbaik yang bisa kami raih untuk mengawali musim. Kemenangan ini juga tak lepas dari peran seluruh tim. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada mereka (awak tim),” tambahnya sebagaimana dikutip Autosport, Minggu (28/3/2010).

Tidak hanya Button dan Kubica yang bergembira, Karun Chandhok. . Pembalap debutan ini berhasil membawa Hispania Racing (HRT) finish perdana di Formula One (F1) 2010.

Ini merupakan balapan kedua Chandhok di F1 2010. Kali ini, pembalap kedua dari India yang pernah tampil di F1 ini secara gemilang mampu membawa HRT menyentuh garis finish.

Chandhok pantas senang. Pasalnya, ini merupakan prestasi terbaik HRT yang memutuskan untuk kembali ke lintasan musim ini, setelah balapan sebelumnya di Bahrain, tim pendatang baru itu gagal finish.

“Sangat membanggakan saya bisa finish bersama tim ini untuk pertama kalinya,” demikian tulis Chandhok dalam akun Twitternya sebagaimana dilansir Reuters, Senin (29/3/2010).

“Ini merupakan penghargaan buat para kru yang sudah bekerja keras. Kami masih memiliki beberapa masalah dengan mobil. Tapi, yang terpenting kami bisa meraih garis finish,” tegas pembalap 26 tahun ini.

Chandhok pantas senang dengan prestasi ini. Pasalnya, dia lebih beruntung ketimbang rekan setim Bruno Senna. Kegagalan mesin membuat pembalap asal Brasil itu terhenti di lap kelima.


2010 Australian Grand Prix Results

Pos No Driver Team Laps Time Grid Pts
1 1 Jenson Button McLaren-Mercedes 58 Winner 4 25
2 11 Robert Kubica Renault 58 +12.0 secs 9 18
3 7 Felipe Massa Ferrari 58 +14.4 secs 5 15
4 8 Fernando Alonso Ferrari 58 +16.3 secs 3 12
5 4 Nico Rosberg Mercedes GP 58 +16.6 secs 6 10
6 2 Lewis Hamilton McLaren-Mercedes 58 +29.8 secs 11 8
7 15 Vitantonio Liuzzi Force India-Mercedes 58 +59.8 secs 13 6
8 9 Rubens Barrichello Williams-Cosworth 58 +60.5 secs 8 4
9 6 Mark Webber RBR-Renault 58 +67.3 secs 2 2
10 3 Michael Schumacher Mercedes GP 58 +69.3 secs 7 1
11 17 Jaime Alguersuari STR-Ferrari 58 +71.3 secs 17
12 22 Pedro de la Rosa BMW Sauber-Ferrari 58 +74.0 secs 14
13 19 Heikki Kovalainen Lotus-Cosworth 56 +2 Laps 19
14 20 Karun Chandhok HRT-Cosworth 53 +5 Laps 22
Ret 24 Timo Glock Virgin-Cosworth 41 +17 Laps 23
Ret 25 Lucas di Grassi Virgin-Cosworth 31 +32 Laps 24
Ret 5 Sebastian Vettel RBR-Renault 25 +33 Laps 1
Ret 14 Adrian Sutil Force India-Mercedes 9 +49 Laps 10
Ret 12 Vitaly Petrov Renault 9 +49 Laps 18
Ret 21 Bruno Senna HRT-Cosworth 4 +54 Laps 21
Ret 16 Sebastien Buemi STR-Ferrari 0 +58 Laps 12
Ret 10 Nico Hulkenberg Williams-Cosworth 0 +58 Laps 15
Ret 23 Kamui Kobayashi BMW Sauber-Ferrari 0 +58 Laps 16
Ret 18 Jarno Trulli Lotus-Cosworth 0 +58 Laps 20


0 komentar:

 

Followers